#satu_kolom{ margin:10px 0; padding:1%; width:98%; }

Jumat, 08 Mei 2015

NOMOR PUNGGUNG


Mungkin anda hafal, siapa pemain tim nasional sepakbola Indonesia bernomor punggung 20 ? Ya, Bambang Pamungkas. Wajar jika Anda mengetahuinya, lantaran nomor punggung saat ini seolah identik dengan pemainnya. Tetapi tahukah anda, bahwa pada awalnya olahraga sepakbola ini sebenarnya tidak mengenal penomoran pemain ? Dan ide dari penomoran kostum pemain baru dimulai di Liga Inggris – pada saat Arsenal bertanding melawan Chelsea (25 Agustus 1928). Ide ini awalnya mendapat tentangan karena dianggap merusak warna kostum. Namun setelah melewati berbagai eksperimen, Inggris menjadi negara pertama yang memberlakukan sistem nomor punggung. Baru kemudian liga-liga lain di berbagai belahan dunia mengikuti.

            Hampir pada saat bersamaan, bisbol juga mengenal sistem penomoran pemain. Tepatnya saat pertandingan Major League Baseball dimana tim Indian berhadapan melawan tim Yankee (13 Mei 1929). Setahun kemudian, setiap tim di Liga Utama akhirnya mengadopsi sistem ini. Pada waktu itu, penomoran dalam olahraga Bisbol didasarkan tempat pemain di batting line-up. Biasanya catcher utama memakai nomor 1 sampai dengan 8, sedang catcher cadangan memakai nomor 9. Pitcher utama umumnya mengambil nomor 10 sampai dengan 14, sementara pitcher cadangan dan pemain lain menggunakan nomor yang tersisa – 15 sampai dengan 26.
            Di sepakbola, penomoran pada awalnya didasarkan pada sebelas pemain starting yang diurut dari nomor 1 sampai dengan nomor 11. Nomor setiap pemain juga bisa berbeda-beda dalam satu musim pertandingan. Biasanya penomoran didasarkan pada starting line-up secara berurutan, dari posisi pemain belakang ke pemain depan. Pada umumnya kiper memakai nomor 1, pemain belakang memakai nomor antara 2 sampai dengan 6, gelandang memakai nomor 7 sampai dengan 11, dan penyerang memakai nomor 9 sampai 10.
            Baru pada Piala Dunia 1954, nomor punggung melekat pada pemain selama turnamen karena setiap tim harus menyetor daftar 22 pemainnya. Oleh karena itu, nomor punggung 12 sampai dengan 22 bisa dipakai oleh pemain lain tanpa memperhatikan posisinya di lapangan. Begitu pula dengan pemain starter. Tidak harus bernomor di bawah 11. Misalnya Johan Cruyff – pemain tim nasional Belanda, selalu menggunakan nomor 14.
            Seiring dengan reformasi di dunia sepakbola, tahun 1990-an, nomor punggung tidak hanya terbatas sampai 22 atau 23 saja. Kini ada pemain yang memakai nomor 77, 88, atau bahkan 99 – seperti halnya liga bola basket professional Amerika (NBA) yang memang tidak mengatur soal penomoran. Nomor 99 misalnya, pernah dipakai tahun 2003 oleh kipper FC Porto Vitor Baia dalam final Liga Champion UEFA. Namun penomoran semacam ini baru sebatas tingkat klub. Untuk pertandingan Internasional, FIFA masih membatasi hanya berdasarkan jumlah pemain saja.

            Dalam perkembangannya, nomor bisa menjadi ‘sakral’ yang biasanya disebabkan pernah dipakai oleh pemain bintang. Seperti nomor 10 yang menjadi terkenal lantaran Ferenc Puskas dari klub Real Madrid yang berhasil membawa klub ini merebut Piala Champions lima kali berturut-turut (1956-1960). Apalagi nomor ini juga pernah dipakai oleh Pele, Mario Kempes, Maradona, Ruud Gullit, Dennis Bergkamp, dan bintang-bintang lainnya. Seperti halnya nomor 7 di Manchester United yang pernah dipakai pemain hebat seperti George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, dan Cristiano Ronaldo.

            Dalam NBA, mitos nomor punggung terjadi pada Michael Jordan yang memakai nomor 23 di klub Chicago Bulls. Saat ia beralih nomor menjadi 45, timnya gagal. Dan ketika ia kembali mengenakan nomor 23, timnya berhasil menjadi juara lagi. Klub-klub NBA juga punya cara sendiri untuk menghormati sang pemain bintang, yaitu dengan tidak memakai nomor itu lagi setelah sang pemain pension. Klub tersebut juga akan menggantungkan baju-baju para pemain yang dihormati ini di arena basket.

0 komentar:

Posting Komentar

- See more at: http://www.tutorial89.com/2014/08/cara-mudah-membuat-tombol-share-di.html#sthash.ZEeEHUcH.dpuf
Terima Kasih