#satu_kolom{ margin:10px 0; padding:1%; width:98%; }

Jumat, 08 Mei 2015

WASIR

            Wasir sering juga disebut ambeien atau dalam istilah kerennya (baca kedokteran) hemoroid, sudah ada sejak ribuan tahun silam. Berdasarkan catatan sejarah, penyakit ini sudah ada sejak 1700 tahun SM di Mesir. Waktu itu, ada seorang lelaki yang diteliti dibagian duburnya dan ternyata mengalami luka. Kemudian diberikanlah salep dari daun Acacia yang telah dimasak matang. Setelah salep tersebut dioleskan pada duburnya, lambat laun penyakitnya sembuh.

            Sebenarnya, apakah wasir itu ? Dr. dr. H. Murdani Adullah SpPD KGEH – spesialis penyakit dalam di RS dr. Cipto Mangunkusomo Jakarta, menjelaskan bahwa wasir adalah pelebaran pembuluh vena di daerah anus. Tidak ada ukuran pasti, seberapa besar melebarnya vena tersebut, namun yang jelas wasir bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya, faktor genetik atau keturunan, faktor lingkungan, serta pola hidup sehari-hari.
            Wasir pada umumnya dipicu oleh faktor pola hidup sehari-hari, antara lain kebiasaan duduk berjam-jam, istirahat tidak teratur, kurangnya asupan serat dan cairan, serta kebiasaan mengejan saat buang air besar. Beberapa sumber juga menambahkan bahwa terlalu sering mengangkat beban berat, duduk di toilet berjam-jam, diare, serta melakukan hubungan seks yang tidak lazim (anal seks), juga dapat memicu terjadinya wasir.
            “Kurangnya asupan serat membuat seseorang susah buang air besar, sehingga akibatnya orang cenderung mengejan. Tekanan yang kuat saat mengejan akan membuat pembuluh vena melebar dan menyebabkan pendarahan serta tonjolan di anus,” papar Dr. Murdani.
            Seseorang yang terkena wasir akan menunjukkan beberapa gejala, seperti gatal-gatal dan nyeri di sekitar anus, terdapat benjolan di anus, serta terjadi pendarahan saat buang air besar. Namun kita harus hati-hati, sebab tidak semua pendarahan di pintu belakang itu disebabkan oleh wasir. Penyakit lain seperti Liver, Radang Usus, Polip, serta Kanker Usus juga menampakkan gejala pendarahan yang sama. Karena itu, sebelum seseorang divonis menderita wasir, diagnosis berupa Kolonoskopi perlu dilakukan terlebih dahulu.
            Wasir sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua jenis, yakni wasir dalam (internal) dan wasir luar (eksternal). Pada wasir dalam, pelebaran vena terdapat di dalam saluran anus. Pembuluh darah tertutup oleh selaput lendir yang basah di dalam anus. Biasanya gejala umum yang ditunjukkan adalah keluarnya darah saat buang air besar. Hal ini karena tonjolan wasir yang menempel di dinding dalam anus tergesek oleh feses yang sulit keluar. Jika sudah parah, wasir ini bisa menonjol keluar dan terus membesar sebesar bola tenis. Perlu operasi untuk penanganannya.
            Sedangkan pada wasir luar, pelebaran vena terjadi di luar saluran anus. Pada wasir ini, kulitlah yang menutupi pembuluh darah sehingga akan terlihat benjolan kebiruan pada pinggir anus. Dan karena letaknya berada di luar serta tidak dilalui feses, keluhan penderita biasanya adalah rasa sakit atau nyeri. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah yang pecah. Setelah pecah, darah tidak keluar tetapi mengumpul dan menjadi bekuan darah (Trombus)
            Dr. Murdani mengingatkan untuk tidak memandang remeh penyakit ini. Jika gejala-gejalanya sudah nampak, segeralah memeriksakan diri. Gatal-gatal di bagian pantat dan pendarahan patut diwaspadai.
            Bila wasir dibiarkan berlarut-larut, penderita bisa terancam anemia kronik. Darah yang merembes terus-menerus lewat anus bisa menyebabkan penderita kekurangan darah dan memiliki hemoglobin yang sangat rendah. Normalnya, orang dewasa memiliki kadar hemoglobin 12 – 16 gram/dl. Ketika wasir menyerang, kadar hemoglobin bisa berada di bawah 12 gram/dl.
            “Produktivitas dan kualitas hidup manusia pun bisa menurun. Kurang konsentrasi, malas bekerja, letih, lesu, dan pingsan, merupakan dampak dari wasir yang dibiarkan,” tegas Dr. Murdani.
            Wasir juga dapat menimbulkan komplikasi, diantaranya luka dengan tanda sakit yang hebat sehingga menyebabkan penderita takut mengejan, infeksi di daerah luka sehingga terjadi nanah dan fistula (saluran tidak normal) dari selaput lendir usus atau anus, pendarahan akibat luka, serta tonjolan anus yang bisa membesar dan membusuk.
            Sejauh ini ada anggapan bahwa perempuan kabarnya lebih rentan terkena wasir dibanding laki-laki. Meski belum bisa dibuktikan secara ilmiah, namun faktanya kaum perempuan sering mengalami pelebaran pembuluh vena saat menstruasi dan kehamilan.
            Menurut dr. Murdani, gejala wasir pada ibu hamil sering terkait dengan keadaan tidak bisa buang air besar seperti biasa (konstipasi) yang umumnya terjadi pada trimester terakhir kehamilan. Penyebabnya, karena menurunnya gerak saluran cerna yang disebabkan oleh penurunan produksi motilin (asam amino) sebagai efek tingginya kadar progesteron.
            Sebenarnya bukan hanya perempuan saja yang harus waspada. Semua orang, terutama pada tingkatan usia 45 tahun hingga 65 tahun juga rawan terkena penyakit ini. Tapi yang terpenting adalah biasakan untuk memperhatikan pola hidup sehat agar terhindar dari wasir.

            Hal yang perlu diketahui, tak ada pantangan makanan saat menderita wasir. Mitosnya, dilarang makan sate kambing. Namun menurut dr. Murdani, yang terpenting penderita mengontrol sendiri makanan yang akan dikonsumsi. Kalau setelah makan sate kambing atau cabai-cabaian terus penyakitnya kambuh, ya itu berarti anda harus berpantang. Namun kalau tidak ada efek apa-apa, silahkan memakan apa saja.

0 komentar:

Posting Komentar

- See more at: http://www.tutorial89.com/2014/08/cara-mudah-membuat-tombol-share-di.html#sthash.ZEeEHUcH.dpuf
Terima Kasih